Photobucket

Rabu, 09 Maret 2011

MISTERI LUKISAN BUNG KARNO BISA HIDUP

Lukisan dengan obyek figur
Bung Karno yang ada di Museum
Bung Karno, menurut sejumlah
kesaksian tampak hidup. Konon,
ini bisa dilihat di bagian dadanya
yang tampak berdetak layaknya
orang yang sedang bernafas.
Padahal, ketika masih berada di
Istana Bogor, lukisan ini tak
menampakkan fenomena
keganjilan apapun. Lalu,
fenomena apa sebenarnya yang
terjadi pada lukisan bergambar
tokoh proklamator ini?
Di sisi selatan makam Ir. Sukarno
di Blitar, Jawa Timur, ada sebuah
museum yang lebih dikenal
dengan nama Museum Bung
Karno. Lokasi museum ini, tepat
berhadap-hadapan dengan
makam sang Proklamator.
Sebagai museum yang identik
dengan Bung Karno, seluruh
museum ini berisi barang-
barang yang semua ada
kaitannya dengan presiden RI
pertama tersebut. Mulai dari
uang kuno bergambar Bung
Karno yang dapat kembali
dengan sendiri ketika digulung,
buku-buku milik Bung Karno,
foto-foto kegiatan suami
Fatmawati ini ketika masih
menjadi presiden, serta sebuah
bendera kuno yang terbuat dari
kain penutup dada Fatmawati
yang pernah di kibarkan pada
tanggal 16 Agustus 1945 di
Rengasdengklok.
Salah satu koleksinya termasuk
pula sebuah tas koper besar dari
kulit yang selalu dibawa oleh
Bung Karno ketika keluar masuk
penjara, atau ketika ayah
kandung Megawati ini belum
menjadi presiden. Disamping itu
masih banyak lagi barang-
barang milik Bung Karno yang
dipamerkan di dalam museum
ini.
Selain benda-benda yang
mempunyai nilai sejarah yang
erat kaitannya dengan Bung
Karno, di museum yang tak
pernah sepi oleh pengunjung ini,
juga terdapat sebuah lukisan
besar dengan ukuran 150 cm x
175 cm yang bergambar Bung
Karno. Keanehan pada lukisan
ini, menurut sejumlah orang
yang pernah melihatnya adalah
tampak hidup. Konon, siapapun
yang melihat lukisan ini sambil
memusatkan konsentrasi serta
pandangan terarah penuh di
bagian jantung Bung Karno pada
lukisan ini, maka seketika
tampak bergerak, seolah
berdetak seperti layaknya orang
yang sedang bernafas. Padahal,
lukisan bergambar Bung Karno
yang sedang menggunakan jas
serta berkopiah ini, menurut
salah satu penjaga museum
bernama Tanwir, 36 tahun,
tergolong lukisan baru.
Menurut keterangan Tanwir,
gambar Bung Karno yang dilukis
di atas kanvas ini, dilukis oleh IB
Said pada tahun 2001 yang lalu.
Seterusnya, setelah diserahkan
kepada keluarga sang
proklamator yang meninggal 21
Juni 1970 ini, disimpan di Istana
Bogor. Namun tiga tahun setelah
disimpan di Istana Bogor, lukisan
bergambar lelaki gagah yang
lahir 6 Juni 1901 ini, oleh pihak
keluarga kemudian dibawa ke
Blitar dan disimpan di museum
Bung Karno.
Sejak disimpan di Museum Bung
Karno, lukisan bergambar putra
pasangan suami isteri R. Sukeni
Sosrodiharjo dan Ny. Ida Ayu
Nyoman Rai ini tampak hidup.
Fonemena ini untuk pertama
kalinya terjadi ketika perayaan
Haul Bung Karno di tahun 2004
yang silam. Ketika itu, banyak
pengunjung heboh karena
menyaksikan lukisan seperti
hidup.
Sejak saat itu, setiap kali ada
pengunjung yang masuk
museum ini, lukisan ini menjadi
obyek yang kali pertama
menjadi perhatian mereka.
Lebih-lebih lagi, lukisan
bergambar tokoh yang
makamnya diapit oleh kedua
orang tuanya ini, diletakkan
tepat di depan setelah pintu
masuk.
Lalu, fenomena apa sebenarnya
yang terjadi pada lukisan ini?
Menurut penjaga museum
Tanwir, sebagaimana cerita
orang-orang linuwih yang
pernah melakukan tirakat di
depan lukisan ini, konon lukisan
itu memang ada khodamnya.
Menurut Tanwir, khodam lukisan
adalah salah satu makhluk halus
dari Gunung Kelud yang selalu
mengawal Bung Karno ketika
sang proklamator ini masih
hidup.
Agaknya, setelah Bung Karno
meninggal, sosok gaib ini tetap
menjadi pengawal setia dan
menetap di sekitar makam sang
Proklamator. Karena itulah,
mengapa lukisan ini baru
menunjukkan fenomena setelah
dipindah dari istana Bogor ke
museum Bung Karno di Blitar.
“Yang jelas, menurut beberapa
orang paranormal serta Kyai
yang pernah mendeteksi lukisan
ini, katanya memang ada sosok
mantan pengawal Bung Karno
yang sekarang menjadi khodam
lukisan ini, ” jelas Tanwir kepada
Misteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar