Photobucket

Rabu, 02 Maret 2011

MISTERI ILMU MALIH RUPA KANJENG SUNAN KALIJAGA

Kekuatan ilmu ini mampu
mengelabui pandangan
musuh. Cara
menguasainya …?
Suatu ketika, di pinggiran hutan
yang lebat, tatkala Kanjeng
Sunan Kalijaga tengah
melakukan perjalanan syiar
Islam, ia dicegat oleh
segerombolan perampok yang
sudah terkenal kekejamannya.
Dengan polos wali yang juga
dikenal sebagai Syech Malaya ini
mengatakan bahwa dirinya tak
memiliki harta yang layak. Tetapi
apa lacur, pemimpin perampok
itu tak mempercayainya. Bahkan
dengan garang ia
memerintahkan anak buahnya
untuk menggeledah.
Mendapat perlakuan yang tidak
senonoh, Sunan Kalijaga hanya
tersenyum. Ia bertekad untuk
memberi pelajaran kepada para
perampok itu agar kembali ke
jalan yang benar. Manakala
mereka mulai mendekat, dengan
tenang Kanjeng Sunan Kalijaga
mengibaskan kain panjang yang
tersampir di pundaknya. Dan apa
yang terjadi, tenaga kibasan itu
ternyata mampu membuat para
perampok porak-poranda.
Melihat kejadian itu, Ki Jaghana,
sang pemimpin perampok
menjadi berang. Ia langsung
memasang kuda-kuda dan
bersiap-siap menyerang Kanjeng
Sunan Kalijaga dengan
pedangnya. Dengan gerakan
yang garang, ia mulai mendekati
sasarannya. Sekali ini, Sunan
Kalijaga merapalkan ilmu Malih
Rupa. Begitu usai, mendadak
tubuh Kanjeng Sunan Kalijaga
telah berada tak jauh dari Ki
Jaghana.
Ki Jaghana semakin bernafsu.
Dengan teriakan keras ia
langsung menyabetkan
pedangnya ke tubuh Sunan
Kalijaga. Aneh, Kanjeng Sunan
Kalijaga tak menghindar. Ia
membiarkan pedang yang
demikian tajam itu menghantam
tubuhnya.
Melihat kejadian itu, sudah
barang tentu membuat para
pengikut Ki Jaghana menjadi
berang. Dengan ganas salah
seorang anak buah Ki Jaghana
melabrak. Begitu ia akan
melompat, sebuah tangan yang
halus telah menahan
gerakannya. Tangan Kanjeng
Sunan Kalijaga. Belum sempat ia
membuka mulut, dengan penuh
wibawa Kanjeng Sunan Kalijaga
berkata, “Jangan panik, yang
diserang hanyalah pohon asam.
Bukan aku !”
Ketika anak buah Ki Jagahana ini
akan bertanya lebih jauh,
terdengar suara lembut Kanjeng
Sunan Kalijaga menambahkan,
“ Jika ingin tahu, pejamkanlah
matamu. Lihatlah dengan mata
batinmu. Maka engkau akan tahu
apa yang terjadi. ”
Beberapa anak buah Ki Jaghana
pun melakukan apa yang
disarankan oleh Kanjeng Sunan
Kalijaga. Dan apa yang terjadi,
mereka melihat, dengan
membabi buta Ki Jaghana yang
merasa membabatkan
pedangnya ke tubuh Sunan
Kalijaga itu ternyata hanya
menetakkan pedangnya ke
batang pohon asam. Karena
tubuh yang ditebas tak juga
roboh, akhirnya Ki Jaghana
kehabisan tenaga. Dan ia
menjadi terkejut bercampur
malu, tatkala Kanjeng Sunan
Kalijaga mulai mencabut
ilmunya, ternyata ia hanya
menetak sebatang pohon asam.
Akhirnya, Ki Jaghana menyerah
dan menyatakan taubat serta
memeluk agama Islam yang
disebarkan oleh Kanjeng Sunan
Kalijaga.
Itulah kisah kehebatan Ilmu
Malih Rupa. Ilmu-ilmu yang
pernah dimiliki oleh para wali
atau para linuwih pada
zamannya itu ternyata tak
lekang dimakan zaman.
Buktinya, walau dengan diam-
diam banyak orang yang masih
mempelajarinya.
Agar para pembaca tidak
penasaran, di bawah ini saya
sertakan mantra Ilmu Malih Rupa
yang sangat dahsyat itu:
Sang mulyo langgeng,
Urip Dzat sampurno aku,
Hu Allah. …” (Baca 3 kali).
Sedangkan persyaratan atau
tata cara untuk mendalami ilmu
ini adalah sebagai berikut:
- Mandi keramas pada tengah
hari.
- Melakukan sholat hajat khusus
(dengan permohonan agar bisa
menguasai Ilmu Malih Rupa).
- Puasa ngebleng selama 3 hari 3
malam, yang tiap malamnya
mantra tersebut tadi harus
dibaca sebanyak 99 kali. Bila
puasa ini sudah dijalani maka
tiap hari mantra ini cukup dibaca
3 kali saja.
Demikian kajian ilmu Malih Rupa
yang merupakan warisan
Kanjeng Sunan Kalijaga atau
Syech Malaya. Semoga
bermanfaat dan dapat
menambah wawasan para
pembaca tentang keampuhan
ilmu kadigjayaan peninggalan
para leluhur.
Source Ilmu Kadigjayaan
By Majalah Misteri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar