Photobucket

Selasa, 15 Maret 2011

KELAHIRAN AJAIB KANJENG NABI MUHAMMAD SAW

A'uudzu billahi minasy
syaithanirrajiim
Bismillahirrahmanirrahiim
Wassholatu wassalamu 'ala
asyrafil anbiyaa-i wal
Mursaliin
Sayyidina Muhammadin wa
'ala aalihi wasahbihi ajma'in
Dikutib dari :
Mawahib al-Laduniyyah bil-
Minahil-Muhammadaniyyah
[*]
(Karunia Ilahiah dalam
Bentuk Karunia
Muhammadaniyyah)
oleh Ahmad Shihabuddeen Al
Qasthalani
Amr ibn Qutaiba mendengar
ayahnya, yang merupakan
seseorang yang amat berilmu,
mengatakan, "Ketika saatnya
tiba bagi Aminah untuk
melahirkan, ALLAH berfirman
kepada para Malaikat, 'Bukalah
seluruh pintu-pintu Langit, dan
pintu-pintu Surga.' Matahari
pada hari itu bersinar dengan
cahaya yang agung, dan pada
tahun itu pula ALLAH SWT
mengizinkan seluruh wanita di
Bumi untuk mengandung anak
laki-laki, demi kehormatan
Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi
wasallam."
Ibn 'Abbas (RA) berkata bahwa
Aminah RA pernah
meriwayatkan sebagai berikut,
"Seorang Malaikat datang
kepadaku dalam suatu mimpi
selama bulan keenam
kehamilanku dan berkata
padaku, 'Wahai, Aaminah,
engkau tengah mengandung
seseorang yang terbaik dari
seluruh alam. Jika kau telah
melahirkannya, beri nama dia
Muhammad, dan jagalah ini
sebagai rahasia.' Saat aku mulai
mengalami rasa sakit dalam
proses melahirkan, tak seorang
pun tahu bahwa aku berada di
rumah sendirian, termasuk Abd
Al-Muttalib yang tengah
melakukan thawaf mengelilingi
Ka'bah. Aku mendengar suara
keras yang membuatku takut.
Kemudian, aku melihat apa yang
nampak seperti sayap dari
seekor burung putih,
menggosok kalbu (jantung)-ku,
menghilangkan seluruh rasa
takut, dan seluruh rasa sakit
yang kurasakan hilang. Di
hadapanku muncul suatu
minuman putih yang kemudian
kuminum, dan setelah itu muncul
suatu cahaya terang yang jatuh
padaku dan aku dikelilingi oleh
beberapa wanita, tinggi bagai
pohon-pohon palem, yang
terlihat seperti wanita- wanita
Abd Manaf. Aku terpesona, dan
berpikir, 'Ooh, bagaimanakah
mereka tahu akan diriku?'
Mereka berkata padaku, 'Kami
adalah 'Asiyah, istri Fir'aun, dan
Maryam, putri Imran.' Kondisi
tubuhku makin memuncak
(menuju kelahiran), dan aku
dapat mendengar suara
dentuman yang makin mengeras
dan makin menakutkan jam
demi jam. Ketika aku sedang
mengalami hal-hal ini, tiba-tiba
kulihat selembar kain sutra putih
terentang di antara Langit dan
Bumi, dan mendengar seseorang
berkata, 'Sembunyikan dirinya
(bayi Muhammad sall-ALLAHu
'alayhi wasallam) hingga tak
seorang pun dapat melihatnya.'
Aku melihat beberapa orang laki-
laki berdiri di udara dengan
kendi-kendi perak di tangan
mereka. Aku melihat sekelompok
burung-burung memenuhi
kamarku, masing-masing
memiliki paruh emerald dan
sayap-sayap rubi. Kemudian
ALLAH SWT mengangkat tirai
hijab dari penglihatanku, dan
aku menyaksikan seluruh Bumi
di Timur dan Barat, dan tiga
spanduk ditegakkan; satu di
Timur, satu di Barat, dan satu di
atap Ka'bah. Kemudian aku pun
melahirkan Muhammad. Segera
ia bersujud, mengangkat kedua
tangannya ke Langit seakan-
akan sedang memohon dengan
rendah hati. Kemudian aku
melihat suatu awan putih
datang dari Langit yang
menaunginya dan
menyebabkannya hilang dari
pandanganku, dan aku
mendengar suatu suara yang
menyeru, 'Bawa dia berkeliling
ke segenap penjuru bumi, timur
dan barat, dan ke dalam lautan
dan samudera, sehingga semua
akan mengetahui tentang
dirinya dengan namanya, sifat-
sifatnya, dan bentuknya.'
Kemudian awan itu lenyap
dengan cepatnya."
Al-Khatiib Al-Baghdadi
meriwayatkan bahwa Aaminah
(RA) berkata, "Saat aku
melahirkan Muhammad sall-
ALLAHu 'alayhi wasallam, aku
melihat suatu awan besar yang
bersinar, di dalam mana
kudengar kuda-kuda meringkik,
sayap- sayap terkepak, dan
manusia-manusia bercakap.
Awan itu meliputinya sall-
ALLAHu 'alayhi wasallam dan ia
sall-ALLAHu 'alayhi wasallam pun
lenyap dari pandanganku.
Kemudian aku mendengar suatu
suara yang menyeru, 'Bawalah
Muhammad ke segenap penjuru
Bumi. Tunjukkanlah dia pada
seluruh makhluq dan wujud
spritual; pada Jinn, manusia,
malaikat, burung-burung, dan
hewan-hewan liar. Berikan
padanya bentuk Adam,
pengetahuan Seth (Syits),
keberanian Nuh, persahabatan
Ibrahim, lidah Ismail,
keqonaahan (kepenerimaan)
Ishaq, kefasihan Salih,
kebijaksanaan Luth, kabar
gembira dari Ya'qub, kekuatan
dari Musa, kesabaran Ayyub,
ketaatan Yunus, perjuangan
Yasa' (Joshua), perlindungan
Dawud, cinta Daniel, rasa hormat
yang dimiliki Ilyas, kesucian
Yahya, dan kezuhudan 'Isa, dan
tenggelamkan ia dalam sifat-
sifat para Nabi.' Lalu, awan itu
menghilang dan Muhammad
menggenggam selembar kain
sutra hijau yang tergulung
rapat, dengan air yang
memancar dari dalamnya, dan
seseorang berkata, 'Hebat,
hebat, Muhammad telah
menggenggam seluruh alam;
seluruh makhluq di dalamnya
telah masuk dalam
genggamannya, tanpa satu pun
tersisa.' Kemudian aku melihat
padanya dan ia pun melihat
padaku, dan ia tampak bagaikan
bulan purnama yang indah di
waktu malam. Semerbak
wanginya menyebar bagai misik
terbaik, dan tiba-tiba muncul
tiga orang, salah seorang dari
mereka membawa kendi perak,
yang kedua bak mandi emerald,
dan yang ketiga, membawa
selembar kain sutra putih, yang
ia buka lipatannya. Ia kemudian
mengeluarkan sebuah cincin
yang berkilau indah, lalu mencuci
cincin itu dalam kendi tadi tujuh
kali, kemudian ia membuat cap
(tanda) di antara kedua bahunya
sall-ALLAHu 'alayhi wasallam
dengan cincin itu,
membungkusnya dengan sutra
tadi, dan akhirnya membawanya
di bawah sayap-sayapnya dan
memberikannya kembali
kepadaku."
Ibn 'Abbas (RA) meriwayatkan,
"Ketika Muhammad sall-ALLAHu
'alayhi wasallam dilahirkan,
Ridwan, penjaga Surga, berujar
di telinganya mengatakan,
'Berbahagialah, oh, Muhammad,
pengetahuan apa pun yang
dimiliki nabi lainnya, engkau pun
telah dikaruniai pengetahuan
dan ilmu itu. Karena itulah,
engkaulah yang paling
berpengetahuan dan memiliki
hati paling berani, di antara
mereka.'"
Ibn 'Abbas (RA) juga
meriwayatkan bahwa Aminah
(RA) berkata, "Ketika aku
melahirkan Nabi, bersamanya
keluar suatu cahaya yang
menerangi ruang di antara timur
dan barat. Ia lalu terjatuh ke
tanah, bersandar pada kedua
tangannya, mengambil
segenggam tanah,
menggenggamnya, kemudian
menengadahkan kepalanya ke
Langit."
At-Tabarani meriwayatkan pula
bahwa ketika ia terjatuh ke
tanah, ia menarik jari-jarinya
bersamaan, dengan jari
telunjuknya mengambil sikap
menunjuk, bersaksi atas keesaan
(Tawhid) ALLAH.
'Utsman ibn Abi il Aas
meriwayatkan bahwa ibunya,
Fatimah berkata, "Pada saat
kelahiran Muhammad sall-
ALLAHu 'alayhi wasallam aku
melihat rumah itu dipenuhi
cahaya-cahaya dan bintang-
bintang pun bergerak
mendekatinya hingga aku
berpikir bahwa mereka akan
jatuh menimpaku."
Al Irbadh ibn Sariya
meriwayatkan bahwa Nabi
Muhammad sall-ALLAHu 'alayhi
wasallam bersabda, "Aku adalah
hamba ALLAH, dan Penutup para
Nabi, dari sejak zaman ketika
Adam masih dilempar dari tanah
liat. Aku akan menjelaskan hal ini
padamu: akulah jawaban dari
doa ayahku Ibrahim, kabar
gembira yang dibawa 'Isa, dan
firasat (visi) yang dilihat oleh
ibuku. Ibu para Nabi sering
melihat firasat/visi." Ketika ibu
Nabi melahirkan beliau, ia pun
melihat suatu cahaya yang
menerangi istana-istana Syria.
Dan inilah apa yang dimaksud
pamannya Al Abbas (RA) ketika
ia mengatakan dalam syairnya,
"Ketika dirimu dilahirkan, bumi
bersinar dan cakrawala menjadi
terang dengan cahayamu. Kami
berjalan dalam cahaya itu dan
dalam jalur-jalur kebenaran."
Ibn Sa'ad meriwayatkan bahwa
ketika Aminah (RA) melahirkan
Nabi sall-ALLAHu 'alayhi
wasallam ia sama sekali tak
mengalami pendarahan nifas
(meconium) dengannya.
Mengenai cahaya yang
menerangi istana-istana Syria,
Lebanon, Palestina, dan Jordania,
ada suatu referensi di sini
bahwa kerajaan-kerajaan ini
menerima manfaat/barakah dari
cahaya kenabian Muhammad
(Shollallohu 'alayhi wasallam),
karena tempat-tempat ini adalah
wilayah kedudukan beliau. Telah
dikatakan pula, "Kenabian tidak
lagi berada dalam Anak-anak
Israel, wahai orang-orang
Quraisy. Demi ALLAH, Muhammad
akan memimpin kalian untuk
memiliki suatu pengaruh yang
demikian besar hingga akan
diperbincangkan dari timur
hingga barat."
Di antara keajaiban-keajaiban
kelahiran Nabi Shollallohu 'alayhi
wasallam telah diriwayatkan
pula oleh Ya'qub ibn Sufyan,
dengan rawi-rawi yang hasan,
dalam Fath Al Bari [1]. Ia berkata
bahwa Istana Kisra, kaisar dari
Persia berguncang dan empat
belas balkonnya runtuh; air
Danau Tiberia menguap habis;
api Persia padam (menurut
berbagai riwayat, api ini telah
menyala non- stop selama seribu
tahun); dan di Langit keamanan
diperketat, dengan dipenuhi
lebih banyak penjaga dan
bintang penembak yang
mencegah setan bersembunyi di
sana untuk mencuri berita-berita
langit.
Menurut suatu riwayat dari Ibn
'Umar (RA) dan yang lain, Nabi
Muhammad Shollallohu 'alayhi
wasallam dilahirkan dalam
keadaan telah terkhitan dan tali
pusarnya telah terputus. Anas
(RA) meriwayatkan bahwa Nabi
Shollallohu 'alayhi wasallam
bersabda, "Salah satu dari tanda-
tanda kehormatan yang telah
dikaruniakan Tuhanku adalah
bahwa aku dilahirkan dalam
keadaan terkhitan, dan tak
seorang pun melihat bagian
pribadiku."
Ada beberapa pendapat berbeda
berkenaan dengan tahun
kelahiran Nabi Muhammad
Shollallohu 'alayhi wasallam.
Mayoritas setuju bahwa beliau
dilahirkan dalam Tahun Gajah,
dan bahwa beliau dilahirkan lima
puluh hari setelah peristiwa
gajah Abrahah, dan kelahiran
beliau adalah pada saat fajar
malam kedua belas di bulan
Rabi'u al-Awwal. Ibn 'Abbas
(RA) berkata, "Muhammad
Shollallohu 'alayhi wasallam
dilahirkan di hari Senin,
diberikan kenabiannya pada hari
Senin, berhijrah dari Makkah ke
Madinah di hari Senin, tiba di
Madinah di hari Senin, dan
membawa batu hitam (Hajar al-
Aswad) juga di hari Senin; selain
itu, peristiwa Fathu Makkah
(kemenangan Makkah) dan
turunnya Surat Al-Maa-idah
keduanya adalah pada hari
Senin."
'Abdullah ibn Amr ibn Al Aas
(RA) berkata, "Ada seorang
pendeta di Marr Al Zhahran,
termasuk dari golongan orang-
orang Syria, yang namanya
adalah Easa. Ia biasa berkata,
'Sudah tiba saatnya bahwa di
kalangan orang-orang Makkah,
akan lahir seorang anak yang
kepadanya akan berserah diri
seluruh kaum Arab, dan orang-
orang non-Arab akan berada di
bawah kekuasaannya. Ini adalah
waktu baginya.' Kapan saja
seorang bayi laki-laki baru
dilahirkan, ia biasa bertanya
tentangnya. Pada hari kelahiran
Muhammad Shollallohu 'alayhi
wasallam 'Abd al-Muttalib pergi
ke luar dan mengunjungi Easa. Ia
keluar dan berkata padanya,
'Semoga engkau adalah ayah
dari jabang bayi yang baru lahir
yang terbarakahi yang telah
kuceritakan padamu
tentangnya. Aku pernah
mengatakan bahwa ia akan
dilahirkan di hari Senin,
menerima kenabiannya di hari
Senin, dan wafat di hari Senin.'
Abd Al-Muttalib menjawab,
'Malam ini, saat fajar, aku
memiliki bayi yang baru lahir.'
Sang pendeta bertanya, 'Kau
beri nama apa dia?' 'Abd Al-
Muttalib menjawab,
'Muhammad'. Easa berkata, 'Aku
telah mengantisipasi bahwa
bayi yang baru lahir ini akan
berasal dari masyarakatmu. Aku
punya tiga tanda atasnya:
bintangnya muncul kemarin, ia
dilahirkan hari ini, dan namanya
Muhammad.' Pada kalendar
matahari, hari itu adalah 20 April
dan diriwayatkan bahwa beliau
lahir di malam hari."
'Aisyah (RA) berkata, "Ada
seorang pedagang Yahudi
berada di Makkah pada malam
saat mana Nabi Shollallohu
'alayhi wasallam dilahirkan. Dia
bertanya, 'Wahai, kaum Quraisy,
adakah seorang bayi yang baru
dilahirkan di antaramu?' Mereka
menjawab, 'Kami tidak tahu.' Ia
berkata, 'Malam ini, Nabi dari
ummat terakhir ini dilahirkan. Di
antara kedua bahunya ada suatu
tanda yang terdiri atas beberapa
rambut di atasnya seperti
rambut leher kuda.' Mereka
menemani Yahudi itu dan pergi
ke ibunda Nabi, dan bertanya
padanya apakah mereka dapat
melihat putranya. Ia pun
membawa putranya yang baru
lahir kepada mereka dan mereka
membuka punggungnya dan
melihat tanda kelahiran itu, saat
mana sang Yahudi jatuh
pingsan. Ketika ia kembali sadar,
mereka bertanya padanya,
'Celakalah kamu. Apa yang telah
terjadi padamu?' Ia menjawab,
'Demi ALLAH, kenabian telah
pergi meninggalkan anak-anak
Israel.' "
Al Hakim meriwayatkan bahwa
Nabi Shollallohu 'alayhi wasallam
dilahirkan di Makkah dalam
rumah Muhammad bin Yousif.
Beliau disusui oleh Tsuwaiba,
budak perempuan yang
dibebaskan oleh Abu Lahab. Abu
Lahab membebaskannya karena
Tsuwaiba telah membawa berita
gembira akan kelahiran Nabi.
Setelah kematian Abu Lahab,
Abu Lahab pernah terlihat dalam
sebuah mimpi, di mana ia
ditanya, "Bagaimana
keadaanmu?" Abu Lahab
menjawab, "Aku berada dalam
Neraka. Namun, aku
mendapatkan istirahatku setiap
hari Senin, saat mana aku
mampu menyedot dan
meminum air dari titik ini yang
terletak di antara jari-jariku," dan
ia menunjukkan dengan dua dari
ujung-ujung jarinya. "Ini adalah
keajaiban yang kuterima karena
aku membebaskan Tsuwaiba
saat ia membawa berita gembira
kelahiran Nabi padaku."
Ibn al Jazri berkata, "jika abu
lahab, yang kafir, yang dicela
dalam suatu wahyu al quran,
tetap saja diberikan balasan atas
kebahagiaannya di saat
kelahiran nabi (saw), bagaimana
dengan kaum muslim dari
ummat beliau yang bergembira
di saat kelahiran beliau (maulid
nabi) dan melakukan yang
terbaik untuk merayakannya
karena kecintaan mereka pada
beliau? Demi jiwaku, pahala dan
balasan mereka dari ALLAH, Yang
Maha Pemurah akan berupa
masuknya mereka ke dalam
surga-surga kebahagiaan yang
dipenuhi karunia-karunia
ALLAH."
ummat islam selalu merayakan
bulan kelahiran nabi suci kita
(sall allahu 'alaihi wasallam)
dengan menyelenggarakan
pesta, memberikan berbagai
bentuk sadaqah,
mengekspresikan kebahagiaan
mereka, menambah amal
perbuatan baik mereka, dan
membaca dengan hati-hati
riwayat kelahiran muhammad
(sallallahu 'alaihi wasallam).
Sebagai balasannya, ALLAH
mengaruniakan pada orang-
orang beriman dengan barakah
yang berlimpah di bulan ini.
Telah dibuktikan bahwa salah
satu dari sifat-sifat kelahiran
Nabi, yang disebut sebagai
Mawlid, adalah memberikan
keselamatan sepanjang tahun
dan kabar gembira akan
dipenuhinya semua harapan dan
keinginan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar